Spot Menarik yang Patut Anda Kunjungi di Kotagede Jogja
Kotagede merupakan
salah satu daerah bersejarah di Jogja. Daerah ini lekat dengan
kebudayaaan Jogja di masa lampau. Terlihat dari kehidupan
masyarakatnya, bangunannya, serta berbagai produk kerajinan khasnya. Karena menarik, daerah bersejarah ini kemudian sering menjadi pilihan untuk menjadi destinasi wisata di Jogja.
Sebelum kita melihat berbagai spot wisata di Kotagede, terdapat informasi seputar berbagai ide dapur yang menarik di Jogja kitchen set. Silahkan kunjungi websitenya, jika tertarik, hubungi kontaknya untuk memesan jasanya. Berikut berbagai spot wisata di Kotagede.
1. Masjid Gedhe Mataram
Ketika berada di
kompleks Masjid Besar Mataram, Anda merasa seperti di lingkungan
Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta, lengkap
dengan pagar batu berelief mengelilingi Masjid, pelataran yang luas
dengan beberapa pohon sawo kecik, serta sebuah bedug berukuran besar.
Di halaman Masjid
terdapat sebuah pohon beringin tua yang usianya mencapai ratusan
tahun. Di sekitar pohon beringin terdapat parit yang mengelilingi
Masjid. Pada masa lalu, parit ini digunakan sebagai tempat wudhu.
Tetapi sekarang digunakan sebagai tambak.
Masjid Gedhe Mataram
dibangun di zaman Kerajaan Mataram pada tahun 1640 M oleh Sutan Agung
bersama dengan masyarakat setempat. Masjid ini mempunyai prasasti
yang menyebutkan bahwa Masjid dibangun dalam dua tahap.
Tahap pertama
dibangun pada masa Sultan Agung hanya berupa bangunan inti Masjid
yang berukuran kecil sehingga saat itu disebut langgar. Tahap kedua
Masjid dibangun Raja Kasunanan Surakarta, Paku Buwono X. Perbedaan
bagian Masjid yang dibangun oleh sultan Agung dan Paku Buwono X ada
pada tiangnya. Bagian yang dibangun Sultan Agung tiangnya berbahan
kayu sedangkan yang dibangun Paku Buwono tiangnya berbahan besi.
Masjid Gede Mataram, sumber : nureuharisa.blogspot |
2. Makam Raja-Raja Mataram
Di tempat ini Raja –
Raja Mataram dimakamkan, diantaranya Raja Mataram Islam pertama yaitu
Panembahan Senopati beserta keluarganya. Panembahan Senopati wafat
pada tahun 1601 M dan dimakamkan berdekatan dengan makam ayahnya.
Kompleks makam berada sekitar 100 meter dari Pasar Legi, dengan
dikelilingi tembok besar dan kokoh.
Pintu Gapura
memasuki kompleks makam ini masih memiliki ciri arsitektur budaya
bernama Gapura paduraksa dengan kusen berukir di sebelah selatan
Masjid Gedhe Mataram yang menuju ke dalam kompleks Makam Raja –
Raja Mataram. Pada puncak gapura ini terdapat ukiran kepala Kala
bercuping ganda terbuat dari batu kapur.
3. Pasar Legi
Pasar Legi Kotagede
merupakan pasar tradisional tertua di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang dibangun pada abad ke-16 M dan masih menjalankan
aktivitas pasar tradisionalnya sampai sekarang. Dinamakan Pasar Legi
berdasarkan hari pasaran di kalender Jawa, yang memuat Pahing, Pon,
Wage, Kliwon, dan Legi. Kelima hari pasaran tersebut menjadi patokan
pasar-pasar tradisional di DIY.
Setiap hari Legi,
Pasar Legi Kotagede mencapai puncak keramaiannya, sampai menutupi
bahu jalan pasar dan mempersempit ruas jalan di sekitarnya. Biasanya
para pedagang sudah berada di lokasi Pasar Legi Kotagede sejak pukul
06.30 WIB. Kehidupan Pasar Legi Kotagede mulai ramai sekitar pukul
07.00 WIB, akan semakin ramai ketika memasuki waktu pukul 10.00 WIB,
dan mulai sepi setelah lewat pukul 12.00 WIB.
4.Bangunan Tua Tempo Dulu
Sudut-sudut terbaik
di Kotagede memang lebih menyenangkan dilalui dengan berjalan kaki.
Hal-hal kecil yang muncul dari interaksi berjalan kaki, Interaksi
yang sederhana tapi memberi rasa yang nyata dan menyenangkan dari
suasana Bangunan Tua hingga kehidupan Masyarakat Kotagede. Apalagi di
dalam ruang yang lebih sempit seperti gang, akan nampak dengan jelas
suasana kehidupan tempo dulu.
Bayangkan saja,
terdapat gedung tua yang megah di dalam gang seperti Masjid Perak.
Terdapat juga beberapa rumah tradisional Jawa yaitu Joglo yang apik
dan sederhana dan Rumah Rudi Pesik yang besar dan gagah. Tentu sangat
memukau setiap mata para wisatawan, kondisi ini sangat cocok bagi
wisatawan yang hobi mengabadikan momen berwisata dengan berfoto
karena nampak view foto tradisional atau tempo dulu yang jarang
ditemukan ketika berwisata ke tempat lain.
Pasar Legi, sumber : Wahyuni Kamah Travels |
5. Kawasan Sentra Kerajinan Perak
Sejak zaman dahulu,
Masyarakat asli Kotagede yang disebut rakyat Kalang memiliki keahlian
membuat kerajinan ukiran kayu, perak dan emas. Sehingga tidak heran
jika kemudian Kotagede menjadi sentra kerajinan perak yang indah dan
terkenal luas hingga ke mancanegara.
Kini Kotagede bahkan
menjadi identik dengan kerajinan perak. Ratusan warga Kotagede
menggantungkan hidupnya dari Kerajinan Perak. Di sepanjang jalan
utama berjajar toko-toko yang menjajakan kerajinan Perak Kotagede,
termasuk kerajinan tembaga. Ratusan jenis kerajinan perak dihasilkan
oleh Pengrajin Perak, mulai dari cincin, giwang, bros, miniatur
sepeda, becak, andong, kapal-kapalan dan berbagai hiasan lainnya.
Harga jual Kerajinan
Perak Kotagede bervariasi, rata-rata untuk harga bros sekitar Rp.
10.000, cincin perak dari harga Rp. 100.000, miniatur becak dari
harga Rp 250.000, miniatur andong dari harga Rp. 200.000. Bahkan ada
yang harganya ada yang mencapai puluhan juta rupiah tergantung
tingkat kerumitan dan banyaknya bahan baku yang digunakan.
Itu dia beberapa
spot di Kotagede yang patut dikunjungi saat berwisata. Semoga
informasi diatas dapat bermanfaat untuk Anda. Simak berbagai
informasi lainnya di blog Kaos Musli Gaul.
Posting Komentar untuk "Spot Menarik yang Patut Anda Kunjungi di Kotagede Jogja"