Pengaruh Islam di Pulau Lombok
Islam sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Lombok. Selain itu keberadaan Islam di Lombok mampu memberikan nilai-nilai yang terbangun secara alamiah pada masyarakat Lombok. Dari nilai inilah berbagai keadaan Lombok saat ini bisa terjadi. Meskipun wisatawan mancanegara banyak yang mengujungi Lombok melalui penyedia jasa Lombok Tour package namun masyarakat tetap memegang adat dan agama. Inilah pengaruh Islam di Lombok.
Lombok menjadi destinasi wisata halal terbaik dunia pada ajang Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019, menggungguli 130 destinasi di dunia. Hal ini sungguh menggembirakan dimana hal tersebut tentu bisa menambah pamor Lombok di dunia pariwisata terutama dari wisatawan yang berasal dari negara Muslim.
Selain itu akuturasi budaya Hindu-Islam dan lokal menjadikan ajaran wetu telu lebih mudah mendapatkan tempat. Ajaran Hindu datang dari pulau Bali yang pernah menguasai sebagian Pulau Lombok. Sedangkan ajaran Islam dibawa oleh pendakwah dari Maluku dan juga pulau Jawa. Sedangkan pada jaman dahulu masyarakat lokal sudah memiliki kepercayaan animisme sebagaimana kepercayaan masyarakat kuno di Indonesia.
Itulah ulasan mengenai pengaruh Islam di pulau Lombok yang dapat kami sampaikan. Jangan lupa membaca artikel kami lainnya tentang hukum dan sejarah aqiqah pada blog sederhana kami. Terima kasih.
Menjadi Destinasi Wisata Halal Dunia
Gili Kedis Lombok |
Lombok menjadi destinasi wisata halal terbaik dunia pada ajang Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019, menggungguli 130 destinasi di dunia. Hal ini sungguh menggembirakan dimana hal tersebut tentu bisa menambah pamor Lombok di dunia pariwisata terutama dari wisatawan yang berasal dari negara Muslim.
Sebenarnya Lombok sebelumnya pernah menyabet gelar yang berkaitan dengan wisata halal.Yakni pada 2015, Lombok memenangkan World Halal Travel Award untuk kategori The World Best Halal Tourism Destination dan The World Best Halal Honeymoon Destination. Sedangkan pada 2016, di ajang yang sama, Lombok kembali memenangkan 3 awards untuk kategori World's Best Halal Beach Resort, World's Best Halal Travel Website, dan World's Best Halal Honeymoon Destination.
Untuk penghargan tingkat nasional, Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 menempatkan Lombok pada peringkat pertama sebagai Destinasi Wisata Halal Unggulan Indonesia. Lombok diikuti daerah lain seperti Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jakarta, dan Sumatera Barat. Maka tidak heran jika banyak turis mancanegara terutama dari malaysia dan Brunei juga menjadikan pariwisata halal Lombok sebagai tujuan wisatanya.
Seorang dosen di salah satu universitas di Bandung yang meneliti sejarah masjid di Lombok, mendapati adanya 3.767 masjid besar dan 5.184 masjid kecil atau mushola yang tersebar dalam 518 desa. Yang artinya ada lebih dari 8.000 masjid yang tersebar di pulau seluas 5.435 kilometer persegi. Bisa dibayagjan riuhnya suara adzan berkumandang saat ada panggilan waktu sholat.
Awal mula penyebutan Pulau Seribu Masjid ini dari kunjungan kerja Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Effendi Zarkasih, pada tahun 1970 silam. Saat itu beliau meresmikan Masjid Jami’ Cakranegara. Saat meresmikan, Effendi terkesan sekali dengan banyaknya masjid di Lombok. Maka dari situlah beliau mengatakan bahwa Lombok adalah pulau seribu masjid, dan kenyatannya banyak masjid berdiri di Lombok.
Beliau juga mendapat julukan sebagai Abul Masajid wal Madaris atau Bapaknya Masjid-masjid dan Madrasah-madrasah karena organisasi ini mengelola sejumlah Lembaga Pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Secara amaliyah dan pemahaman NW tidak jauh berbeda dengan ormas Islam NU.
Adanya corak agama Islam yang berbeda dari agama Islam pada umumnya ini dikarenakan usaha dakwah masa lalu. Kemunculan Wetu Telu diperkirakan karena adanya dakwah yang perlahan lahan dari para pendakwah kepada masyarakat Suku Sasak. Karena dakwah yang belum tuntas maka hasilnya adalah ajaran Islam dengan percampuran budaya lokal.
Untuk penghargan tingkat nasional, Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2019 menempatkan Lombok pada peringkat pertama sebagai Destinasi Wisata Halal Unggulan Indonesia. Lombok diikuti daerah lain seperti Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jakarta, dan Sumatera Barat. Maka tidak heran jika banyak turis mancanegara terutama dari malaysia dan Brunei juga menjadikan pariwisata halal Lombok sebagai tujuan wisatanya.
Predikat Pulau Seribu Masjid
Pulau lombok dikatakan sebagai pulau seribu masjid. Banyak masjid berdiri di pulau ini. Jika dihitung dengan rata-rata luas wilayahnya, maka setiap 500 meter persegi tanah di Lombok akan ditemukan masjid. Banyak masjid berdiri dengan jarak dekat antara masjid satu dengan yang lainnya.Seorang dosen di salah satu universitas di Bandung yang meneliti sejarah masjid di Lombok, mendapati adanya 3.767 masjid besar dan 5.184 masjid kecil atau mushola yang tersebar dalam 518 desa. Yang artinya ada lebih dari 8.000 masjid yang tersebar di pulau seluas 5.435 kilometer persegi. Bisa dibayagjan riuhnya suara adzan berkumandang saat ada panggilan waktu sholat.
Awal mula penyebutan Pulau Seribu Masjid ini dari kunjungan kerja Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Effendi Zarkasih, pada tahun 1970 silam. Saat itu beliau meresmikan Masjid Jami’ Cakranegara. Saat meresmikan, Effendi terkesan sekali dengan banyaknya masjid di Lombok. Maka dari situlah beliau mengatakan bahwa Lombok adalah pulau seribu masjid, dan kenyatannya banyak masjid berdiri di Lombok.
Memiliki Ormas NW
Jika di pulau jawa akan dikenal dua ormas Islam terbesar yakni NU dan Muhammadiyah, namun jika anda pergi ke Lombok anda akan menemui NW. Nahdlatul Wathan disingkat NW adalah organisasi Islam terbesar di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Organisasi ini didirikan di Pancor, Kabupaten Lombok Timur oleh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid yang dijuluki Tuan Guru Pancor pada 1 Maret 1953.Beliau juga mendapat julukan sebagai Abul Masajid wal Madaris atau Bapaknya Masjid-masjid dan Madrasah-madrasah karena organisasi ini mengelola sejumlah Lembaga Pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Secara amaliyah dan pemahaman NW tidak jauh berbeda dengan ormas Islam NU.
Terdapat Ajaran Wetu Telu
Di Lombok umat Islam menjadi dua golongan yakni Islam Wetu Telu dan Wetu Lima. Maksud dari wetu telu adalah ajaran Islam yang dipeluk sebagian suku Sasak yang masih mempercayai kekuatan leluhur, kepercayaan adat dan ritual adat dimana selain itu juga mengaku beragama Islam. Konon ajaran ini mengajarkan ibadah hanya tiga kali sehari. Itupun hanya dilakukan oleh pemuka agamanya saja.Adanya corak agama Islam yang berbeda dari agama Islam pada umumnya ini dikarenakan usaha dakwah masa lalu. Kemunculan Wetu Telu diperkirakan karena adanya dakwah yang perlahan lahan dari para pendakwah kepada masyarakat Suku Sasak. Karena dakwah yang belum tuntas maka hasilnya adalah ajaran Islam dengan percampuran budaya lokal.
Destinasi wisata Lombok. Sumber Unsplash |
Selain itu akuturasi budaya Hindu-Islam dan lokal menjadikan ajaran wetu telu lebih mudah mendapatkan tempat. Ajaran Hindu datang dari pulau Bali yang pernah menguasai sebagian Pulau Lombok. Sedangkan ajaran Islam dibawa oleh pendakwah dari Maluku dan juga pulau Jawa. Sedangkan pada jaman dahulu masyarakat lokal sudah memiliki kepercayaan animisme sebagaimana kepercayaan masyarakat kuno di Indonesia.
Itulah ulasan mengenai pengaruh Islam di pulau Lombok yang dapat kami sampaikan. Jangan lupa membaca artikel kami lainnya tentang hukum dan sejarah aqiqah pada blog sederhana kami. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "Pengaruh Islam di Pulau Lombok "