Inilah Akar Masalah Serta Solusi Jogja Darurat Klitih (PRAKTIS)
Jogja Darurat Klitih (aksi kekerasan di jalanan), informasi mengenai kejadian pembacokan siswa SMA Muhammadiyah 1 (yang notabene salah satu sekolah Islam) tempo hari kembali memicu netizen untuk mempopulerkan jargon tersebut. Bagaimana tidak, kejadian kekerasan pelajar tersebut menjadi spesial karena selain bukan yang pertama, kejadian tersebut terjadi di kota yang digadang-gadang menjadi kota pelajar. Berbagai analisa berkembang mengenai penyebab hal tersebut. Disudut jalan mulai bermunculkan spanduk sebagai wujud kepedulian akan maraknya klitih. Mulai dari masjid, pelajar hingga ada pula spanduk yang mengatakan orang tua yang tidak pedulilah yang menyebabkan masalah klitih tersebut. Tulisan sederhana ini mencoba memberikan sumbangsih mengenai akar masalah tersebut beserta solusi praktis masalah klitih tersebut. Semoga bisa menjadi bahan perenungan masyarakat Jogja untuk hidup dalam sistem hidup yang lebih baik lagi. Karena masalah ini bukan hanya masalah orang Islam, non muslim pun merasa khawatir kan hal ini.
A. Akar Masalah Klitih
Menentukan akar masalah adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Ibarat diagnosa oleh dokter, salah menentukan diagnosa bisa membuat penyakit tidak sembuh atau bahkan malah memperparah penyakit tersebut. Tentu hal ini tidak kita inginkan. Maka dari itu kami mencoba memaparkan akar masalah klitih tersebih dahulu, sebelum kemudian memberikan solusi mengenai hal tersebut.
Berbagai analisa muncul mengenai sumber penyebab klitih yang dilakukan oleh pelajar di kota Jogja. Mulai dari yang membahas dari sisi peran orang tua, kurikulum pendidikan dan sebagainya. Dari kedua hal tersebut aslinya kita sudah bisa menyimpulkan, bahwa ada hal yang lebih mendasar yang menyebabkan munculnya orang tua yang abai dan kurikulum pendidikan yang tidak membuat anak menjadi anak yang baik.
Pelajar Jogja Tawuran di Jalan |
Orang tua memang pendidik utama dari anak-anaknya. Adalah hal yang paling mudah, saat anak bermasalah untuk kemudian menyalahkan orang tuanya. Mulai dari orang tua yang disharmonis hingga orang tua yang tidak mendidik dijadikan alasannya. Disini kami mencoba berempati kepada para orang tua, bahwa kita sebagai orang tua adalah 'korban' dari keadaan yang ada.
Jika yang menjadi kambing hitam adalah disharmonisnya kondisi keluarga. Maka sebab hal tersebut bisa banyak hal, mulai dari adanya orang ketiga hingga ketidak mampuan pasangan menyelesaikan konflik yang terjadi. Godaan dari orang ketiga bisa melanda suami atau istri. Dalam kehidupan yang jauh dari suasana spiritual seperti saat ini. Ketaqwaan individu menjadi barang yang langka. Akibatnya, orang mudah tergoda untuk bermaksiat, disamping itu sumber-sumber pemantik maksiat tersedia dengan bebasnya. Mulai dari terbukanya aurat dimana-mana, konten negatif diberbagai media hingga interaksi lawan jenis yang tidak terkontrol diberbagai lini kehidupan.
Hal tersebut bisa terjadi karena sistem hidup saat ini berlandaskan pada sekulerisme. Sekulerisme lah yang kemudian memunculkan ide kebebasan individu sehingga seorang dianggap boleh memakai pakaian yang terbuka. Sekulerisme lah yang memunculkan kebebasan berpendapat sehingga banyak konten negatif yang bisa melenggang bebas di media dengan dalih tersebut. Maka adalah hal yang wajar jika suami maupun istri jadi lebih mudah tergoda oleh wanita idaman lain ataupun pria idaman lain. Jadi jika kita melihat lebih dalam, sekulerisme adalah akar masalah dari maraknya kejadian klitih yang ada. Kami mohon maaf, karena terbatasnya waktu hanya membahas dari satu sisi disharmoni keluarga yang muncul akibat orang ketiga saja, namun jika kita mau membahas dari sisi pelaku ktilihnya, hasilnya akan sama saja. Penerapan kehidupan yang berasas sekulerisme inilah yang membuat para pelaku tega melakukan kejahatan tersebut.
B. Solusi Praktis Masalah Klitih
Bagian ini hanya akan bisa dipahami dan diyakini lebih mudah oleh pembaca yang sudah sepakat bahwa sekulerisme adalah problem mendasar dari maraknya klitih yang melanda generasi muda di Jogja. Jika kita potret lebih mendalam, masalah klitih tidak hanya terjadi di Jogja, namun dikota-kota lainnya. Jadi tidak hanya Jogja Darurat Klitih, namun Indonesia Darurat Kekerasan Pelajar. Dikala ide sekulerisme(pemisahan agama dan kehidupan) yang menjadi akar masalah klitih tersebut. Maka tidak ada jalan lain selain menjadikan agama mengatuh kehidupan.
Sejauh yang kami tahu hingga saat ini. Agama yang memiliki pengaturan lengkap mengenai kehidupan adalah Islam. Sistem islam akan mendorong 3 pilar ini untuk menyelesaikan problem tersebut. Yang pertama adalah mendorong terwujudnya individu yang bertaqwa. Individu yang bertaqwa akan lebih mudah terjaga dari perbuatan maksiat. Sistem Islam juga akan mendorong masyarakat melakukan amar ma'ruf nahi munkar (mengajak dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran). Jadi semisal ada orang yang memiliki ide klitih dan diceritakan oleh yang lain, maka orang tersebut akan mendapatkan nasehat untuk tidak melakukannya. Jika masih nekat untuk dilakukan, maka masyrakat akan mencegah hal tersebut terjadi.
Islam juga akan mengarahkan individu menjadi lebih baik lewat penerapan sistem yang ada. Kita tahu bahwa output yang digadang dari sistem pendidikan saat ini adalah adanya orang yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Beda dalam sistem Islam, output pendidikan yang diharapkan adalah adanya individu yang memiliki kepribadian Islam. Dan perubahan sistem pendidikan yang menyeluruh hanya akan terjadi saat perubahan sistem kehidupan kearah Islam.
Kami mohon maaf karena tulisan kami banyak yang jump in conclusion nya ini, karena jika ingin dijabarkan dengan detail, maka akan memakan waktu yang sangat banyak. Oleh karena itu, kami bertanggung jawab atas apa yang kami tulis, jika dibutuhkan untuk memberikan penjelasan lebih detail insyaa Allah bersedia. Karena untuk membahas detail satu persatu penyebab kasus Jogja Darurat Kiltih ini butuh banyak tulisan. Namun solusi praktis yang ada hanya akan menyelesaikan masalah hingga ke akarnya saat kehidupan ini diatur dengan aturan Islam saja, bukan yang lain. Semoga bermanfaat, Wallahu a'lam bishowab.
Mengerikan sekali, sudah selayaknya terjadi perubahan mendasar di negeri ini.
BalasHapusBetul akh.. selayaknya kejadian2 yg ada membuat kita kembali kepada Nya
HapusPrihatin sekali, saat ini amat banyak kerusakan moral dimana-mana. Semoga islam segera bisa menjadi solusi bagi negeri ini.
BalasHapusBenar sekali pak.
Hapus